Dikutip dari
e-Book:
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah 'TAMASYA KE SURGA'
BAB I 'Eksistensi Surga'
hal 11
Penerbit: Darul Balah
Dalam
SHAHIH BUKHARI dan
SHOHIH MUSLIM dan susunan redaksional menurut
BUKHARI hadist dari
ABDULLAH BIN ABBAS Radhiyallahu Anhuma yang berkata:
"Pada zaman Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam pernah terjadi gerhana matahari. Hingga Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda,'Sesungguhnya matahari dan bulan adalah ayat-ayat Allah. Keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang, tidak pula karena lahirnya seseorang. Jika kalian melihat yang demikian, maka hendaklah kalian dzikir kepada Allah.' Mereka bertanya kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami melihat baginda memegang sesuatu ketika duduk kemudian setelah itu baginda menunduk.' Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjawab, 'sesungguhnya aku melihat surga lalu kuraih tandan. Jika saja ia dapat kuraih, maka kalian dapat memakan daripadanya selama dunia ini masih ada. Aku juga melihat neraka dan belum pernah aku melihat pemandangan yang amat menakutkan kecuali pemandangan pada saat itu. Aku melihat bahwa sebagian besar penghuni neraka adalah para wanita.' Para sahabat bertanya, 'Kenapa begitu wahai Rasulullah?' Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjawab, 'Yang demikian itu disebabkan karena meraka kafir.' Ditanyakan lagi kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, 'Apakah kekafirannya kepada Allah?' Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "karena mereka mengingkari kelarga dan tidak mengahargai perbuatan baik, jika engkau berbuat baik kepada salah seorang wanita selama setahun penuh kemudian ia (wanita) melihat sesuatu yang tidak ia (wanita) sukai ada pada diri kamu, maka ia (wanita) berkata: 'sesungguhnya aku tidak pernah melihat kebaikkan pada dirimu'."
(diriwayatkan Bukhari dan Muslim)